[KKA2014] Part 4: EGG BUILDING, TIAN AN MEN, FORBIDDEN CITY, BEIJING ROASTED DUCK

(FOTO-FOTO DI SINI KECUALI YANG ADA CREDITS ADALAH MILIK PRIMAVERARCH. Kalau mau pakai dikasi credit ya) 

Sabtu, 13 September 2014

Pagi-pagi sarapan di hotel. Langsung berangkat ke destinasi pertama hari ini adalah...

National Centre for the Performing Arts (China)
Bangunan ini disebut juga dengan EGG BUILDING. Kenapa? soalnya bentuknya yang setengah lingkaran menciptakan refleksi separuhnya lagi di kolam artifisial di depannya, sehingga kelihatannya bentuk oval seperti telur. Arsiteknya adalah Paul Andreu. Sayang sekali kami nggak bisa masuk dan melihat strukturnya. Kalau analisis dari dosen sih, bisa jadi struktur dome berarti multi-way, kalau misal struktur per modul bidang ya juga bisa, berarti one-way. Kalau berdasar sumber http://en.wikipedia.org/wiki/National_Centre_for_the_Performing_Arts_%28China%29, strukturnya adalah ellipsoid dome berbahan titanium dan kaca (nggak jelas maksudnya).
Fungsinya bangunan ini adalah theater untuk pementasan dsb.





Detail envelope bangunan. Egg Building
Okay, next, dari Egg Building, kami jalan kaki menyeberang jalan yang begitu besar, ada 8-10 jalur untuk mobil. Lebar sekali. Karena jalan yang begitu lebar dan sangat berbahaya (orang Tiongkok hobi menginjak gas rupayanya), maka kami harus menyeberangan lewat jalan bawah tanah.

TIAN AN MEN SQUARE & FORBIDDEN CITY
Di bawah banyak sekali orangnya!!! Ada pos untuk scan tas juga ternyata. Tentu saja karena kami menuju ke Tian An Men Square. Di depan Tian An Men ada Forbidden City. Selama ribuan tahun, Forbidden City merupakan istana untuk Kaisar Tiongkok. Setelah kaisar terakhirpun, penguasa Tiongkok selanjutnya, Mao Zhe Dong juga menggunakan area ini sebagai pusat pemerintahan. Jadi area ini merupakan pusatnya Beijing, pusat pemerintahan Tiongkok. Sudah dari saat kerajaan pertama kali dibangun, Forbidden City menggunakan fengshui, jadi jalan, bangunan, dsb di sekitarnya memiliki alasan dan filosofi dari bentuk dan sirkulasinya.

Underground

Muncul di seberang



Kami masuk ke Forbidden City, keratonnya Tiongkok. Istana ini sangat luas dan besar. Material utamanya adalah kayu. Warna yang digunakan?
Em. Kalau ini ada hubungannya dengan kesukaan Kaisar Tiongkok.

Menurut Mr. Tan,
Kaisar Tiongkok suka warna kuning, karena warna tanah. Kaisar dulu tidak butuh uang, karena semua Tiongkok milik Kaisar. Jadi bangunan yang atapnya warna kuning, berarti bangunan yang digunakan oleh Kaisar.
Kaisar juga suka angka 9. Angka 9 adalah angka paling besar. Panjang umur. Kaisar menggunakan pakaian warna kuning, dengan gambar naga ada 8 ekor, karena yang 1 adalah sang Kaisar sendiri.

Okay, Forbidden City punya kamar yang sangat banyak, karena Kaisar dulu punya istri kurang lebih 3000 orang. Yang resmi sih satu, yang lain semacam selir. Selir yang tidak memberikan anak maka harus keluar dari istana. Yah. Waktu di Forbidden City ini ramai sekali dan PANAS. Tapi sangat keren karena ini bangunan vernakular dari Tiongkok, yang bisa dibilang asal mula dari bangunan-bangunan lain di negara sekitarnya seperti Jepang, Korea, dsb.





















Ini yang membuat perdebatan sebenarnya...
Menurut Tiongkok, waktu kaisar pertama Tiongkok menjabat ribuan tahun lalu, Kaisar ingin panjang umur. Karena itu beliau mengirim banyak utusan mencari obat panjang umur (seperti Lin Yao di Full Metal Alchemist haha). Nah, Kaisar juga mengirim 5000 anak laki-laki dan 5000 anak perempuan untuk mencari obat itu (kenapa anak-anak? karena kalau sudah tua nanti belum dapat sudah meninggal...)... Nah, anak-anak ini akhirnya sampai di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Nippon atau Jepang. Sampai sana, mereka tetap tidak menemukan obatnya, daripada kembali pulang dan dipenggal, jadi mereka menetap di sana dan sampai sekarang keturunannya adalah orang-orang Jepang. Nah, karena mereka masih anak-anak, belum lulus sekolahnya, tidak semua tulisan mereka sudah kuasai, maka ada penyederhanaan pada penulisan, jadi muncullah yang disebut hiragana dan katakana.

Hahahaa... ini cerita menarik sekali buat saya...
Karena waktu di Jepang, saya juga dapat cerita ini, cuma agak berbeda...
Dikatakan bahwa yang dikirim adalah orang-orang pilihan, orang pandainya Tiongkok. Sampai Jepang, mereka makanya bisa maju.

Nah, tapi tetap aja, orang Jepang tidak mau mengakui cerita ini...

Dari segi tulisan, memang harus diakui, tulisan chinese dan kanji di Jepang dan Korea sama dan memiliki arti sama, hanya bacanya saja yang berbeda.

Contoh, admin dapat cerita dari sahabat admin yang sekolah di sastra Jepang. Ceritanya dia sedang bawa orang-orang Hiroshima ke Jogja City Mall. Mereka mau makan nih, nah, si orang Jepang bilang, "Makan di NABE (panci, kuali)". Temen saya bingung nih, maksudnya apa. Ternyata, restoran Qua-li yang ada tulisan chinesenya yang di Jepang dibaca Nabe tapi artinya sama-sama panci. Nah, terbukti kan...

Kesamaan lagi nih, cara membaca puisi. Di Jepang, ini disebut SHIGIN, salah satu favorit admin tentu aja mbak Suzuhana Yuko. Mana dia bisa menggabungkan style shigin ke lagi rock! EPIC! Jadi OOT kan... wwwww

Wagakki-band. Suzuhana Yuko-san

Suzuhana Yuko with Wagakki Band

Nah, di Jepang dan Tiongkok, keduanya sangat mirip.

Kalau dari segi bangunan. Atap yang khas dari bangunan vernakular di Asia Timur. Alasannya saya nggak tau kenapa harus dibuat melengkung ke atas. Mau studi lebih lanjut deh tentang ini... Infonya nyusul... Kalau ada yang tahu boleh di share-loo...

Kalau Korea...
Jadi Mr.Tan juga cerita bahwa Zhongguo 中国, atau Tiongkok, maksudnya dalah Pusat Dunia. Jadi waktu dulu kan belum ada pesawat dsb. Orang ke mana-mana jalan atau naik kuda. Nah, waktu itu kekaisaran Tiongkok kan sudah sangat besar, melihat negara-negara lain kecil-kecil seperti Taiwan dan Korea, jadi dikiranya Tiongkok ni sudah paling besar dan paling maju. Waktu ini Tiongkok belum ketemu orang Eropa ceritanya... hihihi....

Dari Forbidden City yang luas... jalan jauh banget, panas, alhasil capek dan lapar... Kami makan siang dengan menu Peking Duck!!!


Dari makan siang, kami menuju ke tempat mutiara, jade, dan giok. Lagi nih, tempat wajib. Haha... yang ini, kami dilayani oleh mbak Penny (?). Kasian deh orangnya, dia bilang "My English is broken", tapi yah entah broken beneran pa nggak haha... Kami dikasi hadiah contoh cincin mutiara...

Sambil nunggu temen-temen belanja, admin bersama beberapa teman mengobrol banyak hal sama Pak Adi, seru sih. Apa yang diobrolin... Rahasia!
Yang lucu nih, ada rombongan kayaknya dari Tiongkok juga sih, mereka foto-foto bareng temen-temen yang pakai jilbab, karena mereka nggak pernah lihat orang pakai jilbab #kasianbener ... makanya main ke Indonesia! #visitIndonesia2014

Yah, hari ini tidak sepadat hari pertama, karena di Forbidden City lama yah, kami balik hotel dan istirahat~~
お疲れさまでした !!! (●´艸`)

Tentang Bangunan Hari Ini (sumber info dan foto di source di bawah)

THE FORBIDDEN CITY

Forbidden City merupakan Istana yang digunakan Kaisar dan keluarganya dari dinasti Ming sampai akhir dinasti Qing. Istana ini terletak di tengah kota Beijing, Tiongkok. Sekarang bangunan ini digunakan sebagai museum. Untuk hampir 500 tahun, bangunan ini berfungsi sebagai rumah tinggal Kaisar dan keluarganya, juga digunakan untuk upacara-upacara penting dan pusat pemerintahan kekaisaran Tiongkok.

Forbidden City dibangun pada 1406 sampai 1420. Dalam komplek ini memiliki 980 bangunan dan keseluruhannya memiliki luas sekitar 72 hektar. Gaya arsitektur bangunan disebut 'Traditional Chinese Palatial Architecture' di mana bentuk-bentuk sangat khas dapat ditemukan seperti atap, lengkung, adanya inner-court, dsb dan telah mempengaruhi budaya dan perkembangan arsitektural di Asia Timur dan sekitarnya. Forbidden City dideklarasikan sebagai World Heritage Site pada 1987 dan tercatat dalam UNESCO sebagai peninggalan struktur kayu kuno yang terbesar di dunia. Tahun 1925, Forbidden City dijadikan sebagai museum.

History of The Forbidden City 
Ming Era
Ketika Kaisar ke III dinasti Ming naik tahta, dia memindahkan ibu kota Tiongkok ke Beijing dan memulai pembangunan The Forbidden City pada 1406. Pembangunan membutuhkan waktu selama 14 tahun dengan jutaan pekerja. Material yang digunakan seperti kayu-kayu Phoebe zhennan (dapat ditemukan di hutan Barat Daya Tiongkok, dan marmer-marmer di dekat Beijing. Lantai-lantai diberi paving 'golden bricks', paving paling terkenal di Tiongkok, dibuat di Suzhou. Dari tahun 1420 sampai 1644, Forbidden City digunakan oleh dinasti Ming. Pada April 1644, pemberontakan dilakukan oleh Li Zicheng yang mengaku dirinya sebagai Kaisar dari dinasti Shun. Perang membuat ada bagian dari Forbidden City yang terbakar.

Qing Era
Pada bulan Oktober, Manchu mendapat supremasi di bagian utara Tiongkok, dan upacaranya dilakukan di Forbidden Cuty untuk mengangkat Kaisar Shunzhi sebagai pemegang kekuasaan diseluruh Tiongkok dibawah dinasti Qing. Tahun 1860, pada Second Opium war, Anglo-French menjatuhkan pemerintahan dan mengambil alih Forbidden City. Mereka mendudukinya sampai perang berakhir. Tahun 1900, Permaisuri Dowager Cixi pergi ke Forbidden City dan menguasainya sampai beberapa tahun.

Era Nasionalis
Setelah menjadi kediaman 24 Kaisar (14 dari dinasti Ming dan 10 dari dinasti Qing), Forbidden City menjadi pusat pemerintahan di Tiongkok pada 1912 dengan penurunan tahta Kaisar Puyi yang merupakan kaisar terakhir di Tiongkok. Di bawah persetujuan dengan pemerintah RRC yang baru, Puyi tetap dapat tinggal di bagian dalam istana, sedangkan bagian luarnya akan digunakan untuk umum sampai dia benar-benar dilengserkan pada 1924. Forbidden City menjadi museum yang disebut 'The Palace Museum' pada tahun 1925. Pada tahun 1933, invasi Jepang ke Tiongkok membuat barang-barang di museum ini terpaksa dievakuasi. Beberapa bagian diantaranya kembali setelah perang dunia kedua berakhir, tapi sisanya dievakuasi ke Taiwan pada 1948 atas perintah Chiang Kai-shek.

Era Komunis
Setelah berdirinya RRC pada 1949, beberapa kerusakan terjadi pada Forbidden City karena adanya kejadian-kejadian terkait reformasi. Selama revolusi budaya, kerusakan lebih jauh tidak terjadi saat Zhou Enlai mengirim batalion untuk menjaga bangunan ini.
Beberapa tahun kemudian, tujuan komersial dari Forbidden City menuai protes dari masyarakat. Sebuah cafe Starbucks yang dibuka tahun 2000 lalu ditutup tahun 2007.

DESKRIPSI SINGKAT
Site Forbidden City berbentuk segiempat dengan panjang 961m membentang dari Utara ke Selatan, dan lebar 753m dari Timur ke Barat. Di dalamnya memiliki 980 bangunan dengan 8.886 ruangan belum termasuk ruang-ruang khusus penyimpanan, tetapi jumlah ini masih perkiraan karena belum disertai dengan bukti yang jelas. Forbidden City didesain sebagai pusat, miniatur dari kota Beijing sendiri. Ada beberapa lapisan (sistem ring) dalam penataan kota Beijing, dengan pusat utama di Forbidden City, lapisan selanjutnya dikenal dengan Imperial City, lalu Inner City, dan Outer City.

Forbidden City memiliki arti penting bagi Beijing, memiliki garis axis imajiner dari utara ke selatan. Axis ini diteruskan ke Selatan melalui gerbang Tian An Men ke Tian An Men Square, pusat upacara RRC dan ke Yongdingmen. Sebelah Selatan, dapat diteruskan melalui Jingshan Hill ke the Bell and Drum Towers. Axis ini tidak benar-benar lurus dair Utara-Selatan, tapi diperkirakan melenceng lebih dari 2 derajat. Para peneliti percaya bahwa axis tersebut di desain oleh dinasti Yuan dan Xanadu, pusat lain dari kekaisaran mereka.

Wall and gates, Outer and Inner Court, Surroundings

Forbidden City dikelilingi oleh dinding setinggi 7.9m.Secara umum, Forbidden City dibagi menjadi 2 bagian, Depan dan Belakang. Bagian depan digunakan untuk upacara-upacara kerajaan, sedangkan bagian belakang digunakan untuk kediaman Kaisar dan keluarga.
Secara keseluruhan, bangunan Forbidden City melambangkan seekor naga, dari kepala sampai ekor.




Meridian Gate

Northwest Corner Tower

STRUKTUR FORBIDDEN CITY
Struktur di Forbidden City menggunakan sistem tradisional. Material dasar yang digunakan adalah kayu (Phoebe zhennan, yang terbaik di Tiongkok), batu (baik marmer maupun bricks). Konstruksi dindingnya: They were constructed with a rammed earth core, and surfaced with three layers of specially baked bricks on both sides, with the interstices filled with mortar (source: http://www.theforbiddencitychina.com/).

pic cre wikipedia

Ilustrasi pembangunan
Orang-orang di Tiongkok telah mengenal dan mengembangkan teknologi roda sejak sekitar 1.500 tahun Sebelum Masehi. Namun, bukan itu juga jawabannya. Mereka punya cara yang lebih efisien. Jiang Li, insinyur dari University of Science and Technology Beijing, menerjemahkan dokumen tua berusia 500 tahun, yang bertanggal 1557. Naskah tua itu mengungkap, batu-batu besar berukuran panjang 9,5 meter dan berat 135 ton dipindahkan dengan cara ditarik di permukaan lapisan es selama musim dingin. Untuk mengetahui mengapa cara itu dipilih untuk menarik batu raksasa, 3.000 tahun setelah perkembangan roda, Li dan para koleganya membandingkan jumlah energi yang dikeluarkan (dikutip dari: http://news.liputan6.com/read/738408/tanpa-jin-ini-cara-angkut-batu-raksasa-kota-terlarang-china, 9 Agustus 2014, 17:50).

TIANANMEN SQUARE

pic cre: wikipedia

Tiananmen Square merupakan sebuah plaza luas di pusat kota Beijing. Namanya sendiri diambil dari Gerbang Tiananmen (Gate of Heavenly Peace) yang berada di sebelah utaranya, terpisah dari Forbidden City. Tiananmen Square merupakan plaza kota terbesar keempat di dunia (440.000m2 -880x500m). Tempat ini merupakan tempat untuk penyelenggaraan beberapa event besar di Tiongkok.

History
Gerbang Tiananmen ke Forbidden City dibangun pada tahun 1415 pada masa dinasti Ming. Tiananmen Squarenya sendiri didesain dan dibangun pada 1651 dan telah mengalami perbesaran ukuran dari aslinya sebanyak 4 kali lipat pada 1950.
Pada masa invasi oleh Inggris dan Perancis pada 1860, terjadi kebarakan pada Forbidden City dan gerbangnya. Pada waktu perang tersebut, Tiananmen Square digunakan untuk mengumpulkann tentara-tentara. Tahun 1954, Gate of China dihancurkan, Tiananmen Square diperbesar. Pada November 1958, perbesaran ini dimulai dan diselesaikan dalam waktu 11 bulan pada Augsutus 1959.

Penggunaan
Tiananmen digunakan sebagai plaza untuk mengadakan acara-acara besar di Beijing. Material yang digunakan berupa batu. Batu-batu persegi panjang disusun tidak siar sebagai dasar pijakan. Tiananmen Square dikelilingi beberapa bangunan seperti:
The Forbidden City, Nastional Museum of China, Egg building, Watercube, dsb.
Tian An Men Square merupakan plaza yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan ruang public dan muncul berdasarkan konsep-konsep masyarakat, seperti Fengshui. Open public space ini sampai saat ini masih digunakan masyarakan umum.

SOURCE & PIC CRE:
  • http://english.cri.cn/6566/2011/12/02/902s669945.htm
  • http://www.ebeijing.gov.cn/Elementals/eBeijing_Neighbourhood/t1048557.htm
  • http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Forbidden_City
  • http://www.orientalarchitecture.com/china/beijing/forbidden-city.php
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_architecture
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Forbidden_City
  • http://www.thenagain.info/webchron/china/ForbidCity.html
  • https://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Forbidden_City.html
  • http://www.kinabaloo.com/fcc.html
  • http://www.china.org.cn/english/features/beijing/30801.htm

PART 1 | PART 2 | PART 3 | PART 4 | PART 5 | PART 5.5 | PART 6


Bisa lihat juga video ini nih untuk landmark-landmark di Beijing:

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Pages