Kekerasan/berat jenis 630-720 Kgs/M3
Kelembaban 12%
Kelas Awet I, II
Kelas Kuat I, II
Kegunaan: kayu struktur, furnitur
Kelebihan: tahan terhadap jamur, rayap, serangga karena
kandungan minyak kayu; warna, serat, dan tekstur kayu yang indah; stabil karena
tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu;
Kekurangan: harga mahal
2. Merbau
Kekerasan/berat jenis 630-1040 kg/m3
Kelembaban 15%
Kelas Awet I, II
Kelas Kuat I, II
Kegunaan: parket/flooring, furnitur, decking, panel, body instrument
musik
Kelebihan: alternatif pembanding kayu jati; tahan terhadap
serangga; muai-susut kecil
Kekurangan: terlalu keras sehingga sering mematahkan mata
gergaji
3. Meranti
Kekerasan/berat jenis 580-770 Kgs/m3
Kelembaban 15%
Kelas Awet II, III, IV
Kelas Kuat II, III, IV
Kegunaan: kayu konstruksi; panel; kusen pintu jendela; papan
lantai; geladak jembatan dan perahu; furnitur dan perabot rumah tangga; mainan;
peti mati; bahan pembuat kertas.
Kelebihan: Tidak begitu mahal; mudah diawetkan menggunakan campuran
minyak diesel dengan kreoso; memiliki berat yang beragam sehingga bisa
disesuaikan dengan kebutuhan.
Kekurangan: tingkat awet dan keras yang rendah; tekstur
tidak terlalu halus; tidak tahan terhadap cuaca sehingga tidak untuk penggunaan
outdoor.
4. Albasia/sengon
Kekerasan/berat jenis
Kegunaan: bahan baku kertas; kayu lapis; kayu packing; bahan
baku stik es krim dan korek api; konstruksi bangunan sementara.
Kelebihan: mudah ditemukan; mudah dibentuk.
Kekurangan: kayu lunak; sulit difinishing karena
permukaannya berbulu dan berpori-pori besar; mudah patah.
5. Ulin
Kekerasan/berat jenis 1040 kg/m3
Kelas Awet I
Kelas Kuat I
Kegunaan: pondasi rumah panggung; atap; papan lantai; bantalan
kereta api; jembatan; tiang listrik; badan kapal.
Kelebihan: sangat kuat dan awet; tahan terhadap perubahan
suhu, kelembaban, air laut; tahan terhadap rayap.
6. Eboni
Kekerasan/berat jenis 900-1140 kg/m3
Kelas Awet I
Kelas Kuat I
Kegunaan: body instrumen musik; karena harganya yang sangat
mahal, kayu ini lebih seperti benda berharga sehingga dibuat menjadi perhiasan,
patung, ukiran, dan tongkat.
Kelebihan: warna dan motifnya sangat eksotis, sangat awet
dan kuat
Kekurangan: sangat berat sehingga tidak bisa mengapung di
air
7. Trembesi
Kekerasan/berat jenis 600 kg/m3
Kelas Awet IV
Kelas Kuat III
Kegunaan: bahan baku furnitur, ukiran, dan patung pengganti
jati; veneer.
Kelebihan: urat kayu yang menawan.
Kekurangan: tidak sekuat jati dan cukup lentur, kepadatan
kurang sehingga tidak cocok untuk furnitur outdoor; tidak terlalu tahan
terhadap rayap.
8. Bangkirai
Kekerasan/berat jenis 880-1050 kg/m3
Kelembaban 12%
Kelas Awet I, II, III
Kelas Kuat I, II
Kegunaan: struktur atap, list plank, decking, furnitur
outdoor, pergola, konstruksi berat seperti jembatan
Kelebihan: keras, tahan terhadap cuaca, jenis serat kayu
dengan ikatan tinggi, tingkat keawetan tinggi
Kekurangan: mahal, tingkat keras dibarengi getas yang tinggi
sehingga mudah retak rambut dan pin hole
9. Kamper
Kelas Awet II, III
Kelas Kuat I, II
Kegunaan: panel, pintu, jendela
Kelebihan: mengkilat dan bertekstur halus; tidak getas jadi
tidak beretak rambut, harga lebih terjangkau daripada jati atau bangkirai
Kekurangan: cenderung berubah bentuk sehingga tidak
disarankan untuk pintu atau jendela yang besar; tidak sekeras bangkirai dan
tidak setahan lama jati
10. Sonokeling
Kekerasan/berat jenis 770-860 kg/m3
Kelembaban 15%
Kelas Awet I
Kelas Kuat II
Kegunaan: dahulu untuk konstruksi bangunan; kusen pintu
jendela yang mewah dan kuat; furnitur; body instrumen musik; alat-alat olah
raga.
Kelebihan: warna dan motif yang eksotis; keras; tekstur
sangat halus; tahan terhadap rayap dan jamur
11. Sungkai
Kelas Awet II, III
Kelas Kuat II, III
Kegunaan: kayu bangunan; furnitur indoor; perkakas; lantai;
papan; kayu untuk seni ukir dan pahat; veneer mewah; kayu ornamental.
Kelebihan: tekstur cukup halus; serat indah berwarna kuning
keemasan, pengerjaan mudah
Kekurangan: tekstur kayu kasar dan tidak merata; daya retak
tinggi
12. Pinus & Cemara
Kekerasan/berat jenis 480-520 kg/m3
Kelembaban 12%
Kelas Awet III
Kelas Kuat III
Kegunaan: furnitur; bahan korek api; kayu peti kemas.
Kelebihan: mudah ditemukan; warna cerah, kayu cemara lebih
merah dan pekat sedangkan kayu pinus lebih kuning dan terang; serat halus;
tekstur lunak sehingga mudah pengerjaan
Kekurangan: rentan terhadap jamur; kayu cemara memiliki
banyak mata; lembek; kepadatan kayu kurang.
13. Kelapa
Kekerasan/berat jenis 400-500 kg/m3
Kelas Kuat II, III
Kegunaan: parket; struktur rumah dan jembatan; furnitur
Kelebihan: mudah ditemukan; ramah lingkungan; serat bagus;
tekstur beraneka ragam; murah
Kekurangan: serat tajam; tidak tahan air; jika sudah kering
tidak dapat dibentuk, jika masih basah bisa melinting; pemasangan sulit.
14. Mahoni
Kegunaan: furnitur; kayu ukir; konstruksi bangunan.
Kelebihan: mudah dipotong dan dibentuk seperti dibengkokkan;
lebih murah daripada jati dengan kualitas tidak jauh berbeda; serat dan
pori-pori halus; tidak mudah retak; pori-pori kecil.
Kekurangan: tingkat keawetan dan ketahanan terhadap rayap
rendah.
15. Kayu aren
Kegunaan: parket; furnitur; perabot rumah tangga.
Kelebihan: serat kayu mirip kelapa tapi lebih gelap.
Kekurangan: serat yang sangat keras membuat mesin pemotong
lebih cepat rusak.
16. Kayu Karet
Kekerasan/berat jenis 435-625 kg/m3
Kelembaban 12%
Kelas Awet III
Kelas Kuat II
Kegunaan: alternatif kayu untuk bahan konstruksi; lantai; furnitur.
17. Akasia
Kekerasan/berat jenis 750 kg/m3
Kelas Awet II
Kelas Kuat I, II
Kegunaan: konstruksi; furnitur
Kelebihan: muai-susut kecil; daya retak rendah; mudah
dikerjakan karena tingkat kekerasan sedang, tekstur kasar, serta serat lurus.
Kekurangan: tekstur kasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar