[ETHICTS] ISU ETIKA PROFESI ARSITEK 01

en.wikipedia.org
Seorang arsitek, bekerja untuk sebuah perusahaan kontraktor yang khusus menangani high-end waterproofing material untuk basement, supaya air tidak menembus keluar merusak bangunan. Si kontraktor, mencari jalan untuk mengurangi biaya pembangunan dalam rangka meningkatkan keuntungan perusahaan. Kontraktor berencana untuk menggunakan material yang jauh lebih murah dan tentu saja kualitasnya akan berbeda, akan membahayakan bangunan dan ke depannya, owner akan menghabiskan banyak uang untuk perbaikan. Dalam hal ini, si arsitek tidak menyetujuinya, tapi kepala perusahaan kontraktor bahwa si arsitek harus memutuskan jika masih mau untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut, dia harus mengikuti apa yang diinginkan perusahaan. Apa yang harus dilakukan si arsitek?

Dalam hal ini, melakukan hal yang benar pun sangat berisiko. Jika arsitek mengatakan masalah penggantian material ini pada klien, dia tentu akan dipecat atau paling tidak dia akan dicerca oleh karyawan yang lain dan tentu menyebabkan hubungan dengan teman-teman kantornya menjadi buruk. Tetapi di sisi lain, jika dia tidak mengatakannya, dia juga akan menanggung resiko buruk: di cap bahwa melakukan pekerjaan secara tidak professional dengan tidak memberikan yang terbaik pada klien. Bisa saja si arsitek kehilangan reputasinya tidak hanya dalam proyek ini, tapi proyek-proyek selanjutnya.

Bukan pilihan yang baik, tetapi etika, seperti desain, dapat membantu kita melihat suatu hal dari banyak perspektif dan skala yang berbeda. Demi mendapat keuntungan yang sifatnya sementara, orang akan memilih untuk diam walaupun dia tahu hal tersebut salah. Tetapi, jika melihat jauh ke depan, untuk perspektif yang lebih besar, -untuk kepentingan pengguna, sebagai contoh, siapa yang akan berurusan atau terkena akibat dari penggantian material ini- yang bertentangan adalah yang benar: harus berani mengatakan bahwa hal penggantian material ini tidaklah benar sebelum terlambat untuk diperbaiki.

Kita akan mencapai penyelesaian yang sama ketika melihat diri kita dalam skala waktu yang berbeda. Pekerjaan datang dan pergi, karyawan dipekerjakan dan dipecat bisa terjadi kapanpun. Satu hal yang dapat kita kontrol, seperti apa yang dikatakan Stoics, adalah sikap kita masing-masing, kualitas dari karakter diri kita sendiri. Tidak seorangpun yang dapat mengambil hal ini, seperti harga diri, karena tidak seorangpun yang bertanggung jawab atas diri kita kecuali kita sendiri.

Dalam pekerjaan, hal seperti ini tidak hanya terjadi pada arsitek, tapi bisa kepada semua orang, di mana dia dihadapkan pada sebuah pilihan untuk mengatakan atau menyembunyikan kebenaran. Dalam bekerja, kita harus melakukan hal yang terbaik untuk hasil yang terbaik pula. Pekerjaan yang kita lakukan harus berguna dan menjadi berkat, bukan malah mencelakakan orang lain, apalagi klien. Seperti kalimat yang sering kita dengar di film-film pahlawan, bahwa ‘kebenaran pasti menang dan kebohongan pasti akan terungkap pada akhirnya’, tentu akan berisiko jauh lebih besar.

Sumber: Fisher, Thomas.2009.Ethics for Architects. China: Princeton Architectural Press dengan beberapa editan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages