WHAT IS ARCHIGRAM?

ARCHIGRAM, pertama kali saya dengar di mata kuliah 'Teori Arsitektur I'. Melihat sumber yang terbatas (terutama di perpustakaan kampus) mengenai Archigram ini, saya pikir ini sulit dimengerti. Apakah ini sebuah teori dalam arsitektur? Seberapa luaskah telah digunakan? Apakah ini benar-benar sebuah metode desain? Atau hanya sebuah gerakan? Okay, masih banyak hal-hal yang saya pertanyakan di awal. Kelompok saya dapat bagian Archigram untuk dipresentasikan di depan kelas, dan kami hanya punya waktu 1 minggu untuk memahaminya. Dari sumber resmi mengenai Archigram, cek di: http://archigram.westminster.ac.uk, mengenai sejarah archigram sendiri digambarkan dalam bentuk komik yang padat, full gambar and text, yah, masih mending baca Detective Conan *LOL*, but sedikit demi sedikit kami mulai paham mengenai apa itu Archigram. Berikut beberapa info mengenai archigram.

Archigram bukan sebuah teori, konsep, dsb, melainkan sebuah gerakan dalam arsitektur dengan desain yang ‘beyond architectural’, semacam futuristic. Gerakan ini diawali dengan sebuah majalah.

Archigram (Architecture Telegram) adalah sebuah grup arsitektural ‘avant grade’ yang dibentuk tahun 1960an –Architectural Association, London- mengenai sesuatu yang futuristic, anti-heroic dan pro-consumerist, melukiskan inspirasi mengenai teknologi untuk membuat sebuah realitas baru yang semata-mata diekspresikan melalui proyek-proyek hipotetical. Anggota-anggota utama Archigram ini: Peter Cook, Warren Chalk, Ron Herron, Dennis Crompton, Michael Webb, dan David Greene. Ada lagi seorang desainer bernama Theo Crosby yang merupakan ‘hidden hand’ yang tersembunyi di grup tersebut. Dia memberikan anggota yang lain ulasan melalui Architectural Design Magazine, sekaligus membuat mereka mendapat perhatian dari Institute of Contemporary Arts (ICA) di London, yang pada tahun 1963 mereka mengadakan sebuah pameran bertajuk ‘Living Cities’. Tahun 1964 mereka bertemu dan bekerja sama dengan Taylor Woodrow Design Group lalu membuat sebuah proyek eksperimental bersama.

Pamflet pertama mengenai Archigram dicetak pada tahun 1961 untuk mengemukakakan ide mereka. Memiliki komitmen yang kuat pada ‘high-tech’, light-weight, pendekatan infra-structural yang difokuskan pada perkembangan teknologi. Grup ini juga melakukan eksperimen dengan teknologi modular, mobilitas melalui lingkungan, kapsul ruang dan visual massa konsumen. Perkerjaan mereka menawarkan visual yang menggiurkan dari era masa depan yang glamour, akan tetapi, masalah sosial dan lingkungan ditinggalkan tanpa sebab.

Archigram sebenarnya diadakan untuk mencegah modernism menjadi steril dan aman baru para penganutnya. Berbeda dengan ephemeralisation dari Buckminster Duller yang mengasumsikan bahwa sesuatu harus lebih diselesaikan dengan sedikit material (karena material terbatas), Archiram bergantung pada masa depan material yang berkesudahan.

Hasil pekerjaan dari Archigram memiliki penyimpangan Futurist karena pengaruh Antonio Sant’Elia. Buckminster Fuller dan Yona Friedman juga merupakan orang-orang penting yang menginspirasi di sini. Pekerjaan-pekerjaan Archigram disajikan sebagai bahan inspirasi untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya seperti Pompidou Centre 1971 oleh Richard Rogers, dan Renzo Piano oleh Norman Foster, Gianfranco Francchini dan sistem masa depan. Pada awal 1970an, strategi grup ini berubah. Tahun 1973 Theo Crosby menuliskan bahwa grup ini telah menemukan menemukan impuls asli mereka terhadap MegaStructures oleh perubahan iklim intelektual di Inggris, di mana mimpi arsitek modern diterima dengan paksaan semakin meningkat. Mereka sekarang lebih peduli dengan infiltrasi teknologi ke lingkungan pada tingkat yang jauh kurang jelas .

“ If we consider for a moment Christo's seminal work – the 'wrapped cliff' – we might see it in one of two ways: as a wrapped cliff or; preferably, as the point at which all other cliffs are unwrapped. An Archigram project attempts to achieve this same altered reading of the familiar (in the tradition of Buckminster Fuller's question, 'How much does your building weigh?'). It provides a new agenda where nomadism is the dominant social force; where time, exchange and metamorphosis replace stasis; where consumption, lifestyle and transience become the programme; and where the public realm is an electronic surface enclosing the globe —David Greene”

Grup ini didukung secara finansial oleh arsitek-arsitek mainstram seperti David Rock dari BDP. Kemudian Archigram dinominasikan di RIBA Royal Gold Medal pada tahun 2002. (Wikipedia)

The Six Members of Archigramare Peter Cook, David Greene, Mike Webb, Ron Herron, Warren Chalk and Dennis Crompton. Cook, Greene and Webb met in 1961, collaborated on the first Archigram magazine, later inviting Herron, Chalk and Crompton to join them, and the magazine name stuck to them as a group. Archigram projects are by named individuals and include other collaborators.

What is Archigram? (taken from: http://archigram.westminster.ac.uk)

Archigram are amongst the most seminal, iconoclastic and influential architectural groups of the modern age. They created some of the 20th century's most iconic images and projects, rethought the relationship of technology, society and architecture, predicted and envisioned the information revolution decades before it came to pass, and reinvented a whole mode of architectural education – and therefore produced a seam of architectural thought with truly global impact.

History of Archigram (How it was begun and ended)
The name Archigram (Architecture+Telegram) was invented to describe a home-made magazine put together in 1961 by the young architects, Peter Cook and David Greene, joining first with Mike Webb. This free-form magazine was designed to explore new projects and new thinking which were overturning the strict modernist dictates of the 1960s.

For the second Archigram magazine in 1962, Cook, Greene and Webb invited Ron Herron, Dennis Crompton and Warren Chalk, all working at the London County Council's architects department, to contribute. As the magazine grew and its circulation spread, the six began working together on specific projects, such as the ‘Living City’ exhibition at the Institute of Contemporary Art in 1963, and the Archigram name soon stuck to them as a group.

The astounding projects which they created drew on the technologies of the ‘Space Race’, the dawn of the digital information revolution, and the US-led consumer boom, to develop new visions of what life and society might be like in the immediate future. The projects included the famous Walking City, Plug-in City and Instant City, which variously proposed the use of pods, capsules, megastructures, inflatable or temporary components, cars, furniture, clothes and gadgets to replace conventional building forms – in other words, the inventive use of new technologies to rethink society and its forms of habitation.

Besides these powerful joint themes, the differences between the various members of the group gave their work a special charge and an ongoing capacity for challenge. At the RIBA's award of the Royal Gold Medal in 2002 they described themselves as 'a dysfunctional male family'. Typically, Peter Cook is seen as the dynamic can-do optimist and spokesman; Dennis Crompton as the back-room fixer dealing with technology and looking after the archives; David Greene as the poet, pessimist, elusive dreamer and devastating critic; Mike Webb as the hermit-like artist and design genius; while, of the members who are sadly departed, Ron Herron was the positive, hands-on designer, and Warren Chalk the catalyst of ideas.

The challenges between the group can be seen in its range which includes both practical, built and would-be built projects and pure abstract speculations which – specially in the case of David Greene and Mike Webb – increasingly sought to fundamentally negate any idea of conventional architectural practice or built form.

All six members of the group taught, throughout their lives, at a number of leading schools of architecture around the world. They also produced a substantial body of exhibition design, and for a while even ran their own gallery (Adhocs). For a while during the early-1970s, they appeared to be forming a conventional architectural office, Archigram Architects, after winning the contract to design the multi-million pound casino facility in Monaco (Monte-Carlo) in 1969, when Cook, Herron and Crompton formed a business partnership. But this project fell through in 1973, leading to the closure of the Archigram office in 1974, and marking what is usually seen as the end of the Archigram era.

Well. Sampai sini apa sudah mengerti? Kalau saya belum hahahaha...

Jadi mari kita ambil kesimpulan mengenai Archigram ini berdasarkan diskusi kelas Teori Arsitektur 1 bersama dosen, Pak Harry Kurniawan.

Setelah PD II, dunia mengalami sebuah goncangan hebat termasuk di bidang ekonomi. Tentu hal ini mempengaruhi arsitektural terutama di Inggris. Tidak ada suatu inovasi baru akan tetapi masalah menyangkut hal arsitektural terus bermunculan. Akhirnya, 6 penggagas ini menciptakan sebuah inovasi baru, seakan memberi angin segar dalam bidang arsitektur mengenai penyelesaian masalah-masalah ini yang mereka publikasikan melalui media cetak, majalah.

Yang unik, solusi yang mereka tawarkan merupakan sebuah solusi yang belum memungkinkan untuk diterapkan pada zaman itu. Intinya, mereka berusaha menyelesaikan masalah pada waktu itu dengan penyelesaian-penyelesaian yang mungkin baru dapat dilakukan di masa depan.

Contoh sederhana yang bisa kita liat sekarang. Ambilah bangunan rancangan Kisho Kurokawa, Nakagin Capsule. Dengan konsep 'Plug-in', Nakagin capsule berusaha menyelesaikan masalah orang-orang Tokyo yang sibuk bekerja di kota metropolitan, butuh tempat istirahat, yang suatu saat bisa dipindahkan saat dia sudah menikah, pindah, dsb.

Beberapa hal menarik ditawarkan oleh Archigram seperti misalnya 'The Walking City', di mana manusia bisa pindah ke berbagai tempat tanpa meninggalkan pekerjaan dan kehidupan mereka sehari-hari.

Jadi, Archigram bukan lah Star Wars, Doraemon, atau semacamnya. Archigram menyelesaikan masalah masa bersangkutan dengan solusi yang belum bisa diterapkan di masa yang sama.

Jadi, menurut kalian, desain-desain Vincent Callebaut ini juga termasuk setipe dengan Archigram? What do you think?