Makna Sila I PANCASILA bagi Warga Indonesia dari Ranah Arsitektur

Makna Sila I PANCASILA bagi Warga Indonesia dari Ranah Arsitektur


Page   copy protected against  web site content infringement by Copyscape

Pancasila merupakan landasan utama bangsa Indonesia. Pancasila merupakan alasan dan bukti bahwa Indonesia telah merdeka. Pancasila bukan sesuatu yang muncul begitu saja. Pancasila juga bukan sesuatu yang dibuat dan dirumuskan secara spontan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Pancasila merupakan rumusan dari akhlak bangsa Indonesia sendiri. Rumusan itu bersumber dari bangsa Indonesia sendiri sejak ratusan tahun yang lalu. Perumusan Pancasila juga bukan hal yang mudah. Diperlukan tiga kali pertemuan, di mana ada tiga perwakilan bangsa Indonesia yang menyampaikan rumusan mereka mengenai Pancasila. Khusus sila I, bahkan terjadi sedikit perubahan.

Prologue
SILA I: KETUHANAN YANG MAHA ESA
Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang atheis. Bangsa Indonesia memiliki agama yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku kita selama di dunia. Agama merupakan sesuatu yang private atau tidak bisa dipaksakan oleh orang lain. Tiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihannya dalam memeluk dan menjalankan agamanya.
Indonesia terbentang dari sabang sampai merauke. Di bentangan wilayah Indonesia yang begitu luas, terdapat ribuan suku bangsa, bahasa, ras, dan agama yang tentu saja berbeda-beda dan beraneka ragam. Bahkan Indonesia memiliki semboyan, ‘Bhineka Tunggal Ika’ berarti, walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu, INDONESIA. Semboyan ini bahkan sudah ditulis oleh Empu Tantular dari Kerajaan Majapahit di buku karangannya yang berjudul ‘Kakawin Sutasoma’. Hal ini tentu membuktikan pula bahwa keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia memang sudah ada berabad-abad yang lalu.
Agama merupakan salah satu ke-khas-an Indonesia. Agama juga salah satu hal di Indonesia yang terdiri beraneka ragam, walaupun saat ini agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah ada 6, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Kong Hu Cu. Kalau berbicara mengenai agama, pasti akan menyerempet masalah budaya. Agama-agama yang ada di Indonesia dibawa oleh orang asing sejak zaman kerajaan. Bahkan kerajaan pertama yang berdiri di Indonesia, Kutai Kartanegara, merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Pada perkembangannya, kerajaan yang berhasil mempersatukan nusantara, Majapahit, merupakan kerajaan bercorak Buddha. Bahkan, Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha, sampai akhirnya agama Islam masuk ke Indonesia dan berkembang dengan pesat. Saat ini, Islam merupakan agama terbesar di Indonesia dengan presentase kurang lebih 80% dari total penduduk Indonesia.
Agama Kristiani (Katolik dan Protestan) masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Eropa, terutama oleh seorang misionaris yang dikenal dengan Fransiskus Xaverius. Dalam menyebarkan agama dan kepercayaan, orang-orang tersebut menggunakan budaya asli bangsa Indonesia. Misalnya para Sunan yang melakukan pendekatan dengan mengadakan sekaten, gamelan, dsb. Akhirnya muncul semacam akulturasi budaya Indonesia asli dengan budaya luar yang dibawa melalui agama.


-EXTALIA COOL DESIGN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages